Suasana malam hari. (Sumber : http://travel.detik.com) |
Gunung Guntur di Garut dapat menjadi destinasi akhir pekan kamu. Apalagi jika berkemah di sana, menyaksikan bintang di langit dan cahaya lampu. Indah!
Bagaimana rasanya jika kita bisa menyaksikan sebuah pemandangan ajaib dimana kita bisa melihat bintang-bintang gemerlapan di atas langit dan ada juga bintang-bintang berkilauan yang justru terhampar di bumi. Suatu pemandangan yang sangat indah, bukan?
Bintang di atas dan dibawah? Sepertinya mustahil. Eh, tapi ternyata ada lho tempat yang memungkinkan kita bisa menyaksikan keajaiban tersebut.
Tempat tersebut ada di Garut, tepatnya di Gunung Guntur. Jika kita berkemah di lereng gunung Guntur di sisi Tenggara, pada malam harinya kita akan disuguhi pemandangan yang spektakuler, berupa gemerlapnya lampu-lampu di kota Garut. Sedemikian banyaknya lampu-lampu berkilauan tersebut di tengah malam yang gelap, membuatnya bagai bintang-bintang yang terhampar di bumi.
Bagaimana rasanya jika kita bisa menyaksikan sebuah pemandangan ajaib dimana kita bisa melihat bintang-bintang gemerlapan di atas langit dan ada juga bintang-bintang berkilauan yang justru terhampar di bumi. Suatu pemandangan yang sangat indah, bukan?
Bintang di atas dan dibawah? Sepertinya mustahil. Eh, tapi ternyata ada lho tempat yang memungkinkan kita bisa menyaksikan keajaiban tersebut.
Tempat tersebut ada di Garut, tepatnya di Gunung Guntur. Jika kita berkemah di lereng gunung Guntur di sisi Tenggara, pada malam harinya kita akan disuguhi pemandangan yang spektakuler, berupa gemerlapnya lampu-lampu di kota Garut. Sedemikian banyaknya lampu-lampu berkilauan tersebut di tengah malam yang gelap, membuatnya bagai bintang-bintang yang terhampar di bumi.
Baca juga : Gunung Papandayan Garut
Pemandangan akan lebih indah lagi ketika cuaca cerah dan langit bersih. Tiadanya awan yang menghalangi pandangan kita ke langit, membuat kita bisa melihat bintang-bintang bahkan galaksi Bima Sakti secara jelas. Lengkaplah sudah, bintang-bintangnya terdapat di langit dan juga di bumi.
Pemandangan-pemandangan indah di Gunung Guntur tidak hanya bisa kita nikmati di malam hari saja. Pagi harinya pun kita akan dibawa ke alam fantasi yang ajaib.
Jika kita menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Guntur, kita bisa menyaksikan pemandangan lembah Garut yang menggeliat, bangun dari tidurnya. Bukit-bukit yang lebih rendah terlihat masih berselimut kabut, sedang danau Situ Bagendit memantulkan cahaya keemasan mentari yang perlahan muncul. Langit merona Jingga ketika matahari perlahan naik.
Pemandangan-pemandangan indah di Gunung Guntur tidak hanya bisa kita nikmati di malam hari saja. Pagi harinya pun kita akan dibawa ke alam fantasi yang ajaib.
Jika kita menyaksikan matahari terbit dari puncak Gunung Guntur, kita bisa menyaksikan pemandangan lembah Garut yang menggeliat, bangun dari tidurnya. Bukit-bukit yang lebih rendah terlihat masih berselimut kabut, sedang danau Situ Bagendit memantulkan cahaya keemasan mentari yang perlahan muncul. Langit merona Jingga ketika matahari perlahan naik.
Baca juga : Pesona Curug Teko
Di sisi selatan terlihat wujud kerucut besar berwarna biru gelap. Itulah Gunung Cikuray, gunung tertinggi di Garut. Dan jika kita memutar lagi pandangan kita sedikit ke arah kanan, kita akan melihat Gunung Papandayan dengan kawahnya yang mengepulkan asap. Di antara gunung-gunung tersebut, membentang dataran lembah Garut yang menghijau indah.
Demikianlah sekelumit keindahan yang bisa kita nikmati jika kita berada di puncak Gunung Guntur pada pagi hari ketika matahari terbit.
Gunung Guntur merupakan gunung berapi yang masih aktif. Letusan terakhirnya terjadi pada tahun 1847. Pada puncak G. Guntur terdapat kawah kering yang tertutup batu. Puncak Gunung Guntur berada di ketinggian 2.249 mdpl.
Puncak Gunung Guntur memang tidaklah terlalu tinggi. Meski demikian kalau kita mendakinya, kita akan disuguhi dengan medan pendakian yang tak kalah menantang. Yang paling berat adalah ketika kita akan mendaki ke puncak. Kita harus menempuh tanjakan pasir yang nyaris berdiri, kalau diukur sudutnya bisa jadi kemiringan tanjakannya sampai 70 derajat.
Demikianlah sekelumit keindahan yang bisa kita nikmati jika kita berada di puncak Gunung Guntur pada pagi hari ketika matahari terbit.
Gunung Guntur merupakan gunung berapi yang masih aktif. Letusan terakhirnya terjadi pada tahun 1847. Pada puncak G. Guntur terdapat kawah kering yang tertutup batu. Puncak Gunung Guntur berada di ketinggian 2.249 mdpl.
Puncak Gunung Guntur memang tidaklah terlalu tinggi. Meski demikian kalau kita mendakinya, kita akan disuguhi dengan medan pendakian yang tak kalah menantang. Yang paling berat adalah ketika kita akan mendaki ke puncak. Kita harus menempuh tanjakan pasir yang nyaris berdiri, kalau diukur sudutnya bisa jadi kemiringan tanjakannya sampai 70 derajat.
Baca juga : Mau Belanja Produk Kreatif Berbahan Kulit di Garut? Di Sini Tempatnya
Namun semua perjuangan tersebut terbayar oleh pemandangan fantastis yang bisa kita nikmati dari puncak Guntur.
SOP singkat pendakian Gunung Guntur:
SOP singkat pendakian Gunung Guntur:
- Kita start mendaki dari pos pendaftaran pada pagi hari. Untuk mencapai pos 3 (camping ground) butuh waktu sekitar 3 jam jalan santai.
- Sampai di pos 3 kita mendirikan tenda. Di Gunung Guntur ini kita dilarang untuk berkemah di puncak. Batas paling tinggi untuk berkemah adalah di pos 3 ini.
- Di pos 3 kita bisa istirahat sampai malam.
- Baru pada waktu dinihari, kita mulai mendaki ke puncak.
Dari pos 3 ke puncak sebenarnya tidak jauh, namun karena medannya yang berupa tanjakan yang sangat terjal, waktu tempuhnya jadi lama. Bisa lebih dari 2 jam. Biasanya orang-orang akan mulai mendaki ke puncak sekitar jam 3 din ihari.
Gunung Guntur ini secara administratif, berada di wilayah Kabupaten Garut,Jawa Barat. Terletak kurang lebih 200 km arah Tenggara Jakarta. Jika menggunakan kendaraan umum, kita bisa naik bis jurusan Garut dari terminal kampung Rambutan, Jakarta.
Baca juga : Karacak Valley Garut Wisata Alam Nan Eksotis
Setelah sampai di kabupaten Garut, kita turun di tempat yang biasa disebut SPBU Tanjung. Biasanya kondektur bis akan memberitahu penumpang, kalau ada yang ingin turun di SPBU Tanjung ini. Disebut SPBU Tanjung mungkin karena disitu ada SPBU yang terletak di sebuah kampung atau desa yang bernama Tanjung.
Di dekat SPBU Tanjung terdapat sebuah pertigaan yang menuju ke desa Citiis. Di desa Citiis inilah terletak pintu gerbang pendakian ke Gunung Guntur. Di sini terdapat pos pendaftaran untuk mengurus administrasi pendakian.
Dari SPBU Tanjung ke pos Pendaftaran jaraknya sekitar 1,7 km. Untuk kesana kita bisa naik mobil pickup, atau ojek, bahkan tak jarang juga yang sengaja berjalan kaki. Jika kita ingin melihat bintang berkilauan di langit dan di bumi, datanglah ke Gunung Guntur!
Di dekat SPBU Tanjung terdapat sebuah pertigaan yang menuju ke desa Citiis. Di desa Citiis inilah terletak pintu gerbang pendakian ke Gunung Guntur. Di sini terdapat pos pendaftaran untuk mengurus administrasi pendakian.
Dari SPBU Tanjung ke pos Pendaftaran jaraknya sekitar 1,7 km. Untuk kesana kita bisa naik mobil pickup, atau ojek, bahkan tak jarang juga yang sengaja berjalan kaki. Jika kita ingin melihat bintang berkilauan di langit dan di bumi, datanglah ke Gunung Guntur!
Sumber :
Detik Travel. 2016. Ide Liburan Akhir Pekan: Mendaki Gunung Guntur di Garut. Diakses tanggal 12 November 2016. Link ; http://travel.detik.com/read/2016/11/10/142000/3341368/1025/1/ide-liburan-akhir-pekan-mendaki-gunung-guntur-di-garut#menu_stop
Detik Travel. 2016. Ide Liburan Akhir Pekan: Mendaki Gunung Guntur di Garut. Diakses tanggal 12 November 2016. Link ; http://travel.detik.com/read/2016/11/10/142000/3341368/1025/1/ide-liburan-akhir-pekan-mendaki-gunung-guntur-di-garut#menu_stop