Garut Update. Sebanyak 18 dari 42 kecamatan di Garut, ditetapkan sebagai daerah rawan bencana alam. Sebagian besar terletak di wilayah selatan Garut.
"Pak bupati sudah menyampaikan, ada 18 kecamatan yang rawan terjadi bencana. Kebanyakan ada di bagian selatan (Garut), yang kondisi tanahnya labil," ungkap kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Dadi Djakaria kepada detikcom di gedung Pendopo, Jalan Dewi Sartika, Garut Kota, Rabu (29/11/2017).
Daerah itu di antaranya adalah Kecamatan Cisewu, Cisompet, Pakenjeng, Bungbulang dan Malangbong. Longsor merupakan bencana alam yang paling berpotensi di wilayah itu.
"Sekarang hampir rata-rata, terutama longsor. Banjir, gempa bumi, angin puting beliung, pergerakan tanah juga rawan," katanya.
Dadi menyebut, saat ini Garut berada di posisi dua sebagai kabupaten/kota yang rawan bencana alam.
"Garut nomor 2 rawan bencana se-Indonesia setelah Cianjur. Nomor dua Garut, ketiga Lumajang, keempat Kabupaten Sukabumi dan kelima Kabupaten Tasik," ungkapnya.
Guna mengantisipasi datangnya bencana alam, Dadi mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya preventif.
"Kita sudah mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga alam. Kita bantu tingkatkan kesiapsiagaan, kehati-hatian masyarakat dengan berbagai sosialisasi," tutur Dadi.
Selain itu, pihak Pemkab Garut, kata Dadi sudah menyediakan alat berat yang disebar di tiga zona di wilayah Garut selatan. (Detik)
"Pak bupati sudah menyampaikan, ada 18 kecamatan yang rawan terjadi bencana. Kebanyakan ada di bagian selatan (Garut), yang kondisi tanahnya labil," ungkap kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Dadi Djakaria kepada detikcom di gedung Pendopo, Jalan Dewi Sartika, Garut Kota, Rabu (29/11/2017).
Daerah itu di antaranya adalah Kecamatan Cisewu, Cisompet, Pakenjeng, Bungbulang dan Malangbong. Longsor merupakan bencana alam yang paling berpotensi di wilayah itu.
"Sekarang hampir rata-rata, terutama longsor. Banjir, gempa bumi, angin puting beliung, pergerakan tanah juga rawan," katanya.
Dadi menyebut, saat ini Garut berada di posisi dua sebagai kabupaten/kota yang rawan bencana alam.
"Garut nomor 2 rawan bencana se-Indonesia setelah Cianjur. Nomor dua Garut, ketiga Lumajang, keempat Kabupaten Sukabumi dan kelima Kabupaten Tasik," ungkapnya.
Guna mengantisipasi datangnya bencana alam, Dadi mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya preventif.
"Kita sudah mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga alam. Kita bantu tingkatkan kesiapsiagaan, kehati-hatian masyarakat dengan berbagai sosialisasi," tutur Dadi.
Selain itu, pihak Pemkab Garut, kata Dadi sudah menyediakan alat berat yang disebar di tiga zona di wilayah Garut selatan. (Detik)