Banjir Bungbulang. (Sumber : http://www.inilahkoran.com) |
Hingga kini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut masih terus melakukan pendataan terhadap berbagai kerusakan sarana prasarana menyusul peristiwa banjir luapan sejumlah sungai, dan longsor melanda wilayah Kecamatan Bungbulang, dan lainnya pada Rabu (9/11/16) lalu.
Kendati tak ada korban jiwa, akibat kejadian tersebut dilaporkan sedikitnya 4 jembatan serta ruas jalan rusak ambruk, dan 80 unit rumah warga tersebar di enam desa di Kecamatan Bungbulang terendam banjir, dan terancam tertimbun longsor.
Jembatan rusak dan ambruk tesebut yakni jembatan jalan protokol di Cisarua Desa Hanjuang dengan panjang 15 meter dan lebar 4 meter menghubungkan Kecamatan Bungbulang dengan Kecamatan Mekarmukti. Jalan dengan jembatan Cihikeu Kampung Cibungur Desa Cihikeu putus total akibat sungai Cirompang berpindah jalur.
Rusaknya jembatan-jembatan tersebut sempat membuat akses lalu lintas terputus karena tak bisa dilalui kendaraan terutama kendaraan roda empat. Namun guna mengatasi terputusnya lalu lintas menghubungkan Bungbulang dengan Mekarmukti, Dinas Binamarga Garut bersama warga segera membuat jembatan darurat dari balok batang pohon kelapa.
Banjir akibat luapan sungai itu juga sempat merendam puluhan rumah tersebar di enam desa di Bungbulang. Bahkan sebanyak 80 rumah kini terancam bahaya longsor. Yakni di Desa Margalaksana sebanyak 10 unit rumah, Cihikeu 21 unit, Mekarbakti 3 unit, Hanjuang 7 unit, Mekarjaya 37 unit, dan Desa Gunamekar 2 unit rumah. Beberapa rumah di antaranya rusak tertimpa pohon ketika hujan deras berlangsung.
“Guna menghindari hal tak diinginkan, masyarakat yang hendak melalui Bungbulang sebaiknya menghindari ruas-ruas jalan terjadi longsor,” ujar Kepala Dioskominfo Garut, Dikdik Hendrajaya, Jumat 911/11/2016).
Apalagi, lanjutnya, pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat waspada terhadap terjadinya peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan hingga periode awal 2017.
Sebagian wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim hujan. Sehingga masyarakat harus waspda dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya, seperti terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, jalan licin, dan lainnya.
Dikdik menyebutkan, Bupati Garut Rudy Gunawan juga telah berangkat mengunjungi lokasi bencana di Bungbulang hari itu.
Kendati tak ada korban jiwa, akibat kejadian tersebut dilaporkan sedikitnya 4 jembatan serta ruas jalan rusak ambruk, dan 80 unit rumah warga tersebar di enam desa di Kecamatan Bungbulang terendam banjir, dan terancam tertimbun longsor.
Jembatan rusak dan ambruk tesebut yakni jembatan jalan protokol di Cisarua Desa Hanjuang dengan panjang 15 meter dan lebar 4 meter menghubungkan Kecamatan Bungbulang dengan Kecamatan Mekarmukti. Jalan dengan jembatan Cihikeu Kampung Cibungur Desa Cihikeu putus total akibat sungai Cirompang berpindah jalur.
Baca juga : Bupati Garut Mangkir, LSM Lagam Walk OutJembatan penyeberangan dengan panjang 5 meter dan lebar 3 meter di Kampung Sampalan Desa Gunamekar hanyut terbawa longsor, dan banjir. Juga, jembatan di Kampung Palahan serta jembatan gantung dengan panjang 25 meter dan lebar 2 meter di Kampung Awibulu Desa Margalaksana rusak dan hanyut diterjang banjir.
Rusaknya jembatan-jembatan tersebut sempat membuat akses lalu lintas terputus karena tak bisa dilalui kendaraan terutama kendaraan roda empat. Namun guna mengatasi terputusnya lalu lintas menghubungkan Bungbulang dengan Mekarmukti, Dinas Binamarga Garut bersama warga segera membuat jembatan darurat dari balok batang pohon kelapa.
Banjir akibat luapan sungai itu juga sempat merendam puluhan rumah tersebar di enam desa di Bungbulang. Bahkan sebanyak 80 rumah kini terancam bahaya longsor. Yakni di Desa Margalaksana sebanyak 10 unit rumah, Cihikeu 21 unit, Mekarbakti 3 unit, Hanjuang 7 unit, Mekarjaya 37 unit, dan Desa Gunamekar 2 unit rumah. Beberapa rumah di antaranya rusak tertimpa pohon ketika hujan deras berlangsung.
Baca juga : Tiga Sekolah Rintisan Siap Jalankan Full Day School di GarutRumah-rumah penduduk tersebut terancam bahaya longsor karena berada dekat tebing-tebing dengan kondisi geografis berbukit-bukit.
“Guna menghindari hal tak diinginkan, masyarakat yang hendak melalui Bungbulang sebaiknya menghindari ruas-ruas jalan terjadi longsor,” ujar Kepala Dioskominfo Garut, Dikdik Hendrajaya, Jumat 911/11/2016).
Apalagi, lanjutnya, pihak BMKG telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat waspada terhadap terjadinya peningkatan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan hingga periode awal 2017.
Sebagian wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim hujan. Sehingga masyarakat harus waspda dan lebih berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkannya, seperti terjadinya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, jalan licin, dan lainnya.
Dikdik menyebutkan, Bupati Garut Rudy Gunawan juga telah berangkat mengunjungi lokasi bencana di Bungbulang hari itu.
Sumber :
Inilah Koran. 2016. Banjir Bungbulang, Enam Desa Terancam Tertimbun Longsor. Diakses tanggal 12 November 2016. Link ; http://www.inilahkoran.com/berita/jabar/63748/banjir-bungbulang-enam-desa-terancam-tertimbun-longsor